Thursday, May 14, 2009

To: My Angel from Allah

(balasan dariku untuk mip2...)

Aku mencintaimu Mip, tapi kau berlebihan menilaiku… kau tahu betapa errornya juga diriku masalah sholat (pa lagi sholat subuh!), masalah kerapian, masalah perasaan, dan buanyak lagi…Aku tidak sebaik yang kau sebutkan mip, aku hanya mencoba untuk mewujudkan rasa cintaq padamu…jika kau melihatku sebagai bintang dan pohon, semoga itu adalah sebuah doa juga bagiku sehingga aku benar2 bisa menjadi sosok yang kau sebutkan di suratmu (najma?siapa najma? He he…)

Kau tahu kan, kau telah mengajarkan banyak hal padaku terutama ketegasan untuk mendirikan sholat…ah,aq malu kepadamu mip…malu sekali… dan bagaimana ketegaranmu telah menginspirasiku untuk terus menjadi kuat, untuk tidak menyerah… mungkin aku hanya memberitahumu beberapa teori keteguhan yang kumiliki, tapi kau mempraktekkannya dan tidak ada yang bisa mengajariku tentang kehidupan kecuali orang2 yang menjalani kehidupan sepertimu mip…

Kau tidak berhutang apa2 padaku dan kau tidak perlu membalasku… aku hanya ingin menjadi saudaramu,yang berjalan disampingmu,yang siap untuk memelukmu setiap saat ketika kau membutuhkanku… maafkan aq ya mip, jika rutinitasku membuatku sering tidak bisa bersamamu dan mendengarkan dirimu…aq hanya cerewet menasehatimu ini dan itu, tentang teori ini dan itu, tanpa mendengarkan masalahmu…
Aku selalu belajar darimu mip…

Teruslah untuk melangkah, sayank… gapailah impianmu akan kehidupan yang bahagia. Kehidupan yang membuatmu terus tersenyum dan membuat orang lain tersenyum juga. Jangan biarkan kerasnya kehidupan mengubah wajahmu yang manis menjadi pemurung. Bergembiralah, dan jaga perasaan senangmu sepanjang waktu. Tentukan hidup seperti apa yang kau inginkan. Allah tidak melarangmu untuk memiliki cita-cita berlapis-lapis seperti langit! Bahkan Allah memintamu untuk berpikiran besar dan berjiwa besar.
Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu…

Sebelum tidur, kau sempat bertanya mengapa kau membutuhkan orang lain untuk melihat dirimu padahal aku selalu bilang dirimulah yang mengetahui siapa dirimu…
Aku percaya dan yakin bahwa kau tahu siapa sebenarnya dirimu, apa kemampuanmu, apa kelebihanmu, dan apa kekuranganmu.. aku yakin kau tahu…
Hanya saja terkadang dalam hidup kita tidak berani mengatakannya karena apa yang kita lihat masih samar-samar, tertutup oleh aktivitas kita dan pikiran2 kita…
Kau bukannya tidak tahu, tapi kau butuh dukungan… itulah gunanya teman-temanmu seperti diriku ni (wah, senangnya bisa berguna untuk miftah, he2x)
Kalo boleh, akan kuibaratkan dengan para pemain bola yang sedang berjuang ditengah lapangan. Mereka tahu posisi mereka, kemampuan tendangan, kelemahan kecepatan lari, strategi,dsb. Tapi mereka masih membutuhkan pelatih yang berdiri di samping lapangan untuk berteriak-teriak kepada mereka, membutuhkan penonton yang mengabarkan pada mereka bahwa dukungan itu masih ada, membutuhkan rekaman pertandingan untuk mengevaluasi jalannya pertandingan…
Pelatih adalah mentor halaqah kita, penonton adalah orang2 yang agak jauh dari kita tapi mereka tahu apa yang kita lakukan, dan rekaman pertandingan adalah teman-temanmu seperti aku ini (jika aku masih kau anggap teman, he2x)… rekaman pertandingan memberitahumu kekuatan terbaik mana yang bisa kau keluarkan, kelemahan apa yang tidak boleh kau lakukan pada pertandingan berikutnya, well, pokoknya cermin yang bisa membuatmu kembali menyadari dirimu yang sesungguhnya, karena terkadang pada saat bermain di tengah arena, kita tidak sempat untuk berfikir tentang diri kita secara keseluruhan…

Tetap semangat ya mip.. tersenyumlah, maka dunia akan tersenyum padamu…
Aq sayank mip-mip, sayaaank banget… lov u coz Allah…
(kamar kita, 9 agustus 2008, dini hari jam 2)

0 comments:

Post a Comment